Photo For Live
Fotografi sudah menjadi bagian dari hidup saya, sejak kecil, saya sangat terbiasa dengan hal hal yang berbau fotografi. Dimulai dari ayah saya yang sejak dulu sudah hobi fotografi dengan menggunakan kamera film kodak, lalu di era 90 an saat ayah saya membeli sebuah Nikon FM2, dan saya tumbuh besar dengan kamera tersebut. Pertama kali saya belajar fotografi adalah dengan om saya, pada saat itu masih menggunakan kamera pocket Nikon Coolpix, pelajaran pertama yang saya dapatkan adalah tidak peduli seberapa bagus kamera anda, namun ketika anda mendapatkan sudut dan pencahayaan yang tepat, maka anda akan menghasilkan foto yang bagus. Pertama kali saya belajar fotografi malam adalah ketika di Singapura, saat itu saya diajarkan untuk memotret patung singa di malam hari dengan pencahayaan minim. Awalnya sangat sulit, namun ketika sudah terbiasa, maka akan mudah.
Beranjak remaja, saya banyak belajar dari ayah dan om saya, seiring berjalannya waktu, saya mulai di beri pelajaran dengan menggunakan kamera DSLR milik om saya, yaitu Nikon D3100. Saya diajarkan menggunakan berbagai mode pada kamera. Seperti manual, auto, panoramic, dan sport. Namun saya lebih tertarik menggunakan full manual, karena gambar yang dihasilkan menurut saya lebih murni. Lalu, untuk menyalurkan hobi fotografi saya tersebut, ayah saya membelikan saya kamera DSLR, yaitu Nikon D5100. Mengapa Nikon? Karena sejak awal saya belajar dengan Nikon, mulai FM2, Coolpix, dan D3100, sehingga saya sudah merasa familier dengan produk produk Nikon. Saya memilih D5100 karena kemampuannya mengambil gambar sangat mumpuni, karena didukung dengan resolusi gambar 16.2 megapixel, kemampuan merekam film hingga 1080p, serta layar yang dapat diputar sesuai dengan kebutuhan fotografer.
Sudah banyak foto foto yang saya tangkap dengan kamera Nikon saya ini, berikut adalah beberapa diantaranya.
Fotografi sudah menjadi bagian dari hidup saya, sejak kecil, saya sangat terbiasa dengan hal hal yang berbau fotografi. Dimulai dari ayah saya yang sejak dulu sudah hobi fotografi dengan menggunakan kamera film kodak, lalu di era 90 an saat ayah saya membeli sebuah Nikon FM2, dan saya tumbuh besar dengan kamera tersebut. Pertama kali saya belajar fotografi adalah dengan om saya, pada saat itu masih menggunakan kamera pocket Nikon Coolpix, pelajaran pertama yang saya dapatkan adalah tidak peduli seberapa bagus kamera anda, namun ketika anda mendapatkan sudut dan pencahayaan yang tepat, maka anda akan menghasilkan foto yang bagus. Pertama kali saya belajar fotografi malam adalah ketika di Singapura, saat itu saya diajarkan untuk memotret patung singa di malam hari dengan pencahayaan minim. Awalnya sangat sulit, namun ketika sudah terbiasa, maka akan mudah.
Beranjak remaja, saya banyak belajar dari ayah dan om saya, seiring berjalannya waktu, saya mulai di beri pelajaran dengan menggunakan kamera DSLR milik om saya, yaitu Nikon D3100. Saya diajarkan menggunakan berbagai mode pada kamera. Seperti manual, auto, panoramic, dan sport. Namun saya lebih tertarik menggunakan full manual, karena gambar yang dihasilkan menurut saya lebih murni. Lalu, untuk menyalurkan hobi fotografi saya tersebut, ayah saya membelikan saya kamera DSLR, yaitu Nikon D5100. Mengapa Nikon? Karena sejak awal saya belajar dengan Nikon, mulai FM2, Coolpix, dan D3100, sehingga saya sudah merasa familier dengan produk produk Nikon. Saya memilih D5100 karena kemampuannya mengambil gambar sangat mumpuni, karena didukung dengan resolusi gambar 16.2 megapixel, kemampuan merekam film hingga 1080p, serta layar yang dapat diputar sesuai dengan kebutuhan fotografer.
Sudah banyak foto foto yang saya tangkap dengan kamera Nikon saya ini, berikut adalah beberapa diantaranya.
Inilah karya fotografi pertama saya.
Menara Masjid Putra Jaya, Malaysia.
Dan dari situlah saya mulai menyukai fotografi. Setiap saat saya selalu belajar untuk menambah pengetahuan dan kemampuan saya dalam fotografi.